Kamis, 11 November 2010

Kodok atau Katak

Kodok Atau katak merupakan hewan amfibia yang paling dikenal orang di Indonesia. bentuknya yang lucu, kerap melompat-lompat, tidak pernah menggigit dan tidak membahayakan.

Kedua macam hewan ini bentuknya mirip tapi tak sama. Kodok bertubuh pendek, gempal atau kurus, berpunggung agak bungkuk, berkaki empat dan tak berekor. Kodok umumnya berkulit halus, lembab, dengan kaki belakang yang panjang. Sebaliknya katak atau bangkong berkulit kasar berbintil-bintil sampai berbingkul-bingkul, kerapkali kering, dan kaki belakangnya sering pendek saja, sehingga kebanyakan kurang pandai melompat jauh.



Kodok atau Katak berkembang biak dengan bertelur. Beberapa jenis kodok pegunungan menyimpan telurnya di antara lumut-lumut yang basah di pepohonan. Sementara jenis kodok hutan yang lain menitipkan telurnya di punggung kodok jantan yang lembab.

Telur-telur kodok dan katak menetas menjadi berudu atau kecebong. bernafas dengan insang dan selama beberapa lama hidup di air. Perlahan-lahan akan tumbuh kaki belakang, yang kemudian diikuti dengan tumbuhnya kaki depan, menghilangnya ekor dan bergantinya insang dengan paru-paru. Setelah masanya, berudu ini akan melompat ke darat sebagai kodok atau katak kecil.

Kodok dan katak kawin pada waktu-waktu tertentu misalnya pada ketika menjelang hujan. Pembuahan pada kodok dilakukan di luar tubuh.

Kodok dan katak hidup menyebar luas, terutama di daerah tropis yang berhawa panas. Hewan ini dapat ditemui mulai dari hutan rimba, padang pasir, tepi-tepi sungai dan rawa, perkebunan dan sawah, hingga ke lingkungan pemukiman manusia. Kodok memangsa berbagai jenis serangga. Sebaliknya, kodok juga dimangsa oleh pelbagai jenis makhluk yang lain: ular, kadal, burung-burung seperti bangau dan elang, garangan, linsang, dan juga dikonsumsi manusia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.