Minggu, 03 Juli 2011

Budidaya Ikan Lele

KARAKTERISTIK GENETIKA IKAN LELE (Clariidae)

Diantara ikan air tawar yang dibudidayakan siluriformes merupakan bagian dari kelompok ikan-ikan penting di asia tenggara, antara lain famili Clariidae merupakan penyumbang yang cukup berarti bagi produksi tahunan wilayah ini, tak kurang dari 70000 ton dihasilkan pertahunnya.
Teknik pembudidayaan beberapa jenis ikan asli secara empiris telah banyak berkembang dan diminati masyarakat dibandingkan dengan ikan-ikan introduksi namun ada kecenderungan di masyarakat menginginkan hibrida ikan introduksi seperti lele dumbo dan yang sedang popular yaitu lele sangkuriang dan phyton karena alasan tertentu dari kecepatan pertumbuhan, FCR yang rendah dan kekebalan tubuh ikan lele.


Klasifikasi Ikan lele
Berikut ini adalah klasifikasi ikan lele
Kingdom : Animalia
Sub-kingdom : LMetazoa
Filum : Chordata
Sub-filum :Vertebrata
Kelas :Pisces
Sub-kelas : Teleostei
Orde :Ostariophysi
Sub-ordeo :Siluroidea
Famili :Clariidae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias sp


Syarat hidup ikan lele

1. Ikan lele dapa hidup pada suhu 20*C dengan suhu optimal antara 25-28*C. Adapun untuk pertumbuhan larva diperlukan kisaran suhu antara 26-30*C dan untuk pemijahan 24-28*C.
2. Ikan lele dapat hidup dalam perairan agak tenang dan kedalamannya cukup sekalipun kondisi airnya jelek, keruh, kotor dan miskin zat O2 (oksigen)
3. Perairan tidak boleh tercemar oleh bahan kimia limbah industri, merkuri, atau mengandung kadar minyak dan bahan lainnya yang dapat mematikan ikan.
4. Perairan yang banyak mengandung zat-zat yang dibutuhkan ikan dan bahan makanan alami perairan tersebut bukan perairan yang rawan banjir
5. Permukaan perairan tidak boleh tertutup rapat oleh sampah atau daun-daunan hidup, seperti eceng gondok
6. mempunyai pH 6.5-9 kesadahan (derajat butiran kasar) maksimal 100ppm dan optimal 50 ppm, turbidity (kekeruhan)bukan lumpur antara 30-60 cm, kebutuhan o2 optimal pada range yang cukup lebar dari 0.3 ppm untuk yang dewasa sampai jenuh untuk burayak, dan kandungan CO2 kurang dari 12,8 mg/liter, amonium terikat 147,29-157.56 mg/liter

Cara Ampuh Menilai Layak Tidaknya Usaha Perikanan

Sebelum menjalankan Usaha Budidaya Lele
Cara Ampuh Menilai Layak Tidaknya Usaha Perikanan
Usaha perikanan yang akan ditekuni oleh para calon pelaku usaha haruslah dapat menghasilkan keuntungan yang selalu meningkat dan berkelanjutan.

Nah, untuk mengetahui layak atau tidaknya sebuah usaha perikanan untuk dijalankan, Anda dapat melakukan sebuah tindakan yang biasa disebut dengan analisa usaha perikanan.

Analisa usaha bisa diartikan sebagai cara untuk mengetahui tingkat kelayakan sebuah jenis usaha.

Tindakan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa tinggikah tingkat keuntungan yang dihasilkan dan berapa lamakah waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan biaya investasi maupun titik impasnya.

Dengan mengetahui hal tersebut diatas, berbagai macam tindakan antisipasi dalam rangka untuk memperbaiki dan meningkatkan keuntungan juga dapat dilakukan apabila Anda melakukan tindakan analisa usaha ini.

Proses analisa usaha dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode atau cara. Berikut ini adalah beberapa poin yang harus dapat dihitung dan diketahui secara pasti, yaitu : 

ANALISIS LABA / RUGI
Dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui besarnya keuntungan atau kerugian dari usaha perikanan yang akan dikelola. Pada dasarnya, sebuah usaha dinyatakan untung apabila nilai penerimaan lebih besar daripada total pengeluaran.
Rumus : Laba / Rugi = Penerimaan – Total Biaya ( Tetap + Variabel ) 

REVENUE COST RATIO ( R / C )
Dilakukan dengan tujuan untuk melihat keuntungan relatif dalam sebuah usaha perikanan yang diperoleh dalam 1 tahun terhadap biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan usaha perikanam tersebut. Pada dasarnya, sebuah usaha dikatakan layak apabila nilai R / C lebih besar daripada 1 dikarenakan hal ini menggambarkan semakin tinggi nilai R / Cnya maka tingkat keuntungan suatu usaha juga akan semakin tinggi.
Rumus : R / C = Penerimaan : Total Biaya ( Tetap + Variabel )

PAYBACK PERIOD ( PP )
Dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan semua biaya investai yang telah dikeluarkan untuk sebuah usaha perikanan.
Rumus : PP = ( Total Investasi x 1 tahun ) : Keuntungan

BREAK EVENT POINT ( BEP )
Dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui berapa batas nilai produksi atau besarnya volume produksi sebuah usaha perikanan untuk mencapai titik tidak untung maupun tidak rugi ( impas ). Pada dasarnya, sebuah usaha dinyatakan layak apabila nilai BEP produksi lebih besar daripada jumlah unit yang sedang diproduksi saat itu atau BEP harganya lebih kecil daripada harga yang sedang berlaku saat itu.
Rumus : BEP produksi = Total Biaya : Total Produksi, atau BEP harga = Total Biaya : Harga Penjualan

soruce kaskus 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.